Update WHO: Air Liur Bisa Jadi Jalur Penyebaran Mpox
Update WHO: Air Liur Bisa Jadi Jalur Penyebaran Mpox yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox. Berdasarkan penelitian terbaru, WHO menyatakan bahwa air liur dapat menjadi salah satu jalur utama penyebaran virus ini. Menambah daftar cara penularan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Penelitian Terbaru
Sebelumnya, mpox diketahui menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, dan droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus ini juga dapat ditemukan dalam air liur. Yang berarti penularan dapat terjadi melalui aktivitas sehari-hari seperti berbicara, batuk, atau bahkan berciuman dengan orang yang terinfeksi.
WHO menegaskan bahwa temuan ini memerlukan perhatian ekstra. Terutama di lingkungan dengan kepadatan tinggi atau dalam situasi di mana orang berada dalam jarak dekat untuk waktu yang lama. “Masyarakat perlu lebih waspada terhadap potensi penularan melalui kontak erat yang melibatkan air liur,” kata Dr. Maria Van Kerkhove, Kepala Teknis untuk COVID-19 dan penyakit menular lainnya di WHO, dalam sebuah konferensi pers.
Dampak Penemuan Ini
Penemuan ini menambah urgensi dalam upaya pencegahan penyebaran mpox. Jika sebelumnya pencegahan lebih difokuskan pada kontak fisik dengan lesi atau benda yang terkontaminasi, kini masyarakat juga perlu memperhatikan potensi penularan melalui air liur. Ini termasuk menjaga jarak fisik, menghindari berbagi peralatan makan dan minum, serta mengenakan masker dalam situasi di mana risiko penyebaran droplet tinggi.
Selain itu, WHO merekomendasikan agar masyarakat lebih cermat dalam memantau gejala-gejala awal mpox, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan munculnya ruam kulit, yang dapat diikuti dengan penularan melalui air liur.
Tindakan Pencegahan Tambahan
Menanggapi update dari WHO ini, pemerintah dan otoritas kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia, diharapkan untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan. Edukasi masyarakat mengenai penularan mpox harus diperluas, termasuk memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman.
“Penemuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pencegahan yang komprehensif dan perluasan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran,” ujar Menteri Kesehatan Indonesia. Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat harus segera melaporkan jika ada gejala mencurigakan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Penemuan WHO yang menunjukkan bahwa air liur bisa menjadi jalur penyebaran mpox memberikan wawasan baru yang krusial dalam upaya pencegahan penyakit ini. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat untuk melindungi diri dan orang lain dari risiko penularan. Tetap menjaga kebersihan, memantau kesehatan, dan mengikuti protokol kesehatan yang diperbarui menjadi kunci dalam mengendalikan penyebaran mpox di tengah masyarakat.